Jepang Resmi Luncurkan Perangkat 6g Pertama Di Dunia!

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Telset.id, Jakarta – Kabar baik datang dari Jepang. Menurut sebuah laporan, Konsorsium Jepang telah meluncurkan perangkat prototipe nan mendukung konektivitas 6G berkecepatan tinggi, dan ini adalah untuk kali pertama di dunia.

Seperti nan diketahui, saat ini teknologi konektivitas nan tertinggi di pasaran adalah jaringan 5G. Bahkan, jaringan 5G sendiri tetap belum merata di seluruh dunia. Namun Jepang sepertinya sudah melangkah lebih jauh. Alih-alih bergulat dengan 5G, negeri Sakura malah telah menghasilkan prototype perangkat dengan konektivitas 6G.

Dilansir Telset dari Gizmochina pada Senin (06/05/2024), perangkat ini dapat mengirimkan info dengan kecepatan 100 gigabit per detik (Gbps), serta mencakup jarak lebih dari 300 kaki. Ini merupakan peningkatan sebanyak 20x lipat dibandingkan teknologi 5G saat ini.

BACA JUGA:

  • Survei: Apple Fanboy Percaya iPhone Dukung Teknologi 6G
  • 5G Bikin Kecepatan Download di Indonesia Meningkat 2x Lipat

Sementara itu, perangkat 6G tersebut merupakan hasil kerjasama antara perusahaan telekomunikasi terkemuka asal Jepang, seperti DOCOMO, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu.

Konsorsium Jepang ini mengumumkan hasil pengetesan nan sukses pada 11 April di mana perangkat prototipe dapat mencapai kecepatan 100 Gbps di dalam ruangan menggunakan pita 100 gigahertz (GHz) dan di luar ruangan menggunakan pita 300 GHz. Pengujian kecepatan jaringan ini dilakukan pada jarak 328 kaki (100 meter).

Meskipun kecepatan nan dicapai dalam pengetesan ini cukup mengesankan, tetapi jangan terlalu berambisi tinggi bakal jaringan ini. Karena, konektivitas 6G diuji dalam satu perangkat dan bukan merupakan jaringan nan layak secara komersial. Selain itu, teknologi ini juga tak luput dari kelemahan.

Sebagai pengingat, konektivitas 5G mempunyai kecepatan tertinggi 10Gbps secara teori. Namun, kecepatan di bumi nyata tetap jauh lebih rendah. Menurut laporan dari T-Mobile di AS, para penggunanya tetap berada di kecepatan rata-rata 200Mbps.

Salah satu argumen rendahnya kecepatan tersebut adalah lantaran pita gelombang nan lebih tinggi nan digunakan oleh 5G. Meskipun gelombang nan lebih tinggi dapat berfaedah kecepatan nan lebih tinggi, perihal ini juga mempunyai kelemahan, lantaran bisa membatasi jarak nan dapat ditempuh sinyal dan mengurangi kekuatan penetrasinya.

Saat ini, konektivitas 6G mengambil langkah lebih jauh dan menggunakan pita gelombang nan lebih tinggi daripada 5G. Ini bakal membikin perangkat 6G susah untuk menerima gelombang nan diperlukan untuk pengunduhan nan lebih cepat.

Sebagai gambaran, misalnya pengetesan dilakukan pada jarak lebih dari 328 kaki (100 meter), maka aspek lingkungan seperti tembok alias hujan dapat mengganggu sinyal 6G secara signifikan.

Sebelumnya transisi dari konektivitas 4G ke 5G berfokus pada peningkatan kapabilitas info untuk aktivitas seperti streaming video dan penelusuran seluler, jaringan 6G dapat membuka kemungkinan baru. 

BACA JUGA:

  • MWC 2023: Nokia Pamer Teknologi Penginderaan 6G, Canggih!
  • Nokia Perbarui Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah

Salah satu contohnya adalah konektivitas 6G dapat memungkinkan hal-hal seperti komunikasi holografik real-time dan pengalaman virtual dan realitas campuran nan mendalam.

Yang perlu dicatat dari hadirnya perangkat 6G dari Jepang ini adalah kesiapan infrastrukturnya. Kita perlu menunggu hingga meratanya prasarana 6G merata di masa nan bakal datang untuk bisa merasakan perangkat tersebut. [FY/IF]

Selengkapnya
Sumber Berita Teknologi
Berita Teknologi