Review Rog Strix Scar 18 (2024) G834 – Ini Rasanya Gaming Di Laptop 75 Jutaan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Review ROG Strix SCAR 18 (2024) G834 - Ini Rasanya Gaming di Laptop 75 Jutaan

Review ASUS ROG Strix Scar 18 (2024) G834

  • Rating

Kesimpulan

ASUS ROG Strix Scar 18 (2024) G834 bisa dibilang adalah laptop ultimate untuk para gamer. Kamu bisa memainkan game apapun dengan lancar menggunakan laptop ini selain jika optimasi gamenya sangat buruk.

Yang Disukai

  • Layar nan sangat memanjakan mata
  • Performa sangat ngebut
  • Tetap adem
  • RGB di mana-mana
  • Ada port LAN

Yang Tidak Disukai

  • Webcam hanya 720p
  • Tidak ada pembaca SD Card
  • Baterai sigap habis
  • Speaker kurang nendang
  • Berat

Punya budget sultan dan mau laptop gaming dengan spesifikasi ciamik? Ini dia ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834 nan ditenagai NVIDIA GeForce RTX 4090 dan Intel Core i9-14900HX.

Dengan kelebihan spesifikasi nan dibawanya, laptop ini bisa melibas beragam game teranyar nan menuntut performa skematis tinggi alias melakukan pekerjaan berat seperti editing video.

Tak hanya itu, berkah layar Mini LED 2.5K nan diusung oleh Strix Scar 18 membuatnya dapat memberikan tampilan skematis nan sangat memanjakan mata.



Desain

Strix SCAR 18 adalah laptop nan sangat besar dan juga berat. Jelas sekali ini bukan laptop nan cocok untuk dibawa berjalan setiap hari untuk bekerja. Lebih cocok diletakkan di satu tempat dan hanya sesekali dipindahkan alias digeser sedikit.

Di bagian penutup laptopnya terdapat sebuah logo ROG nan lumayan besar dan bisa menyala dengan lampu RGB. Tidak hanya logonya saja, bagian belakang, depan, serta keyboard laptop ini semuanya bisa menyala dengan lampu RGB. Pesta RGB pokoknya!

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Pada bagian atas penutup laptop menariknya terdapat sedikit tonjolan nan memungkinkan saya untuk membuka penutupnya dengan mudah hanya menggunakan satu jari. Tonjolan ini juga berfaedah sebagai area penempatan webcam laptop sehingga bezel layar secara keseluruhan tetap terlihat tidak terlalu tebal.

Material nan digunakan oleh laptop ini adalah kombinasi logam pada bagian penutup dan plastik di area lainnya. Keseluruhan bodi laptop dibalut dengan warna hitam namun di beberapa area terlihat agak sedikit transparan. Jujur saja ini tidak terasa sepremium ROG Zephyrus G16 nan saya review sebelumnya.

Di beragam perspektif area laptop ini banyak sekali lubang kipas nan digunakan untuk melancarkan sirkulasi udara dalam laptop. Di area dekat engsel layar, terdapat gundukan nan digunakan untuk menempatkan lubang speaker stereo dan juga lampu indikator.

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Pada sisi kiri bodi Strix SCAR 18 terdapat konektor daya, jack RJ-45, HDMI 2.1, Type-C Thunderbolt 4, USB 3.2 Gen2 Type-C nan mendukung DisplayPort dan Power Deliver, serta audio jack. Sedangkan di sisi kanan terdapat dua USB 3.2 Gen2 Type-A.

Ada satu perihal nan tidak ada ialah pembaca kartu microSD. Bagi para gamer, ketidakadaan slot ini mungkin tidak masalah, namun bagi pembuat konten nan sering menggunakan kamera untuk kontennya bakal agak repot lantaran perlu menggunakan pembaca kartu eksternal.

Untuk konektivitas nirkabel, laptop ini mendukung Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.3. Sayangnya teknologi Wi-Fi ini agak sedikit ketinggalan memandang sekarang sudah ada Wi-Fi 7 dan laptop ini tergolong mahal.

Keyboard dan Touchpad

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

ASUS ROG menyediakan tombol keyboard nan komplit pada Strix SCAR 18 dan apalagi ada area unik Numpad. Meskipun saya pribadi jarang menggunakan Numpad apalagi untuk gaming, fitur ini mungkin bakal berfaedah buat nan lain. Ya lebih baik ada dibanding tidak ada.

Tombol-tombol keyboard terasa nyaman ditekan dengan feedback nan memuaskan dan tidak berisik. Saya juga senang dengan ukuran dan tata letak nyaris keseluruhan tombolnya. Ditambah lagi tombol power terpisah dari area keyboard utama sehingga tidak riskan salah pencet.

Satu perihal nan agak mengganggu adalah tata letak tombol navigasi panah nan agak asing di mana sedikit masuk ke area Numpad. Ini membikin saya sering kali salah pencet ketika mau memencet tombol panah kanan nan mepet Numpad.

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Di bagian atas keyboard terdapat 5 tombol unik nan berfaedah untuk mengatur volume speaker, mengaktifkan mikrofon, mengubah mode performa laptop dengan cepat, serta membuka aplikasi Armory Crate. Tombol-tombol ini juga dapat diubah fungsinya dengan mudah untuk menjalankan kegunaan lain ataupun makro.

Untuk sebuah laptop nan besar, touchpad laptop ini sebetulnya agak kekecilan dan posisinya tidak di tengah melainkan sedikit ke kiri. Hal ini menjadi masalah lantaran area touchpad sebelah kiri sering kali terhalangi oleh telapak tangan kiri saya. Di luar itu touchpadnya terasa nyaman saat berselancar alias melakukan klik.

Layar

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Salah satu kelebihan utama dari Strix SCAR 18 terletak pada layarnya nan mengusung teknologi Nebula HDR Mini LED berukuran 18″. Layar ini mendukung resolusi 2560 x 1600 piksel dengan rasio aspek 16:10, refresh rate 240Hz, waktu respon 3 milidetik, dan 100% DCI-P3.

Saat saya memandang skematis game di layar ini, mata saya betul-betul dimanjakan. Kualitas tampilan layarnya sangatlah bagus. Saya nan biasanya bermain game di layar IPS biasa langsung terpukau dengan kualitas tampilan layar laptop ini.

Hitamnya lebih pekat, warna lebih hidup, dan kecerahan nan tinggi membikin saya dapat memandang perincian pada game dengan lebih jelas. Bahkan saya jadi bisa memandang hal-hal nan terlewat oleh mata saya dibandingkan monitor nan sebelumnya saya gunakan.

Layar nan besar dengan rasio aspek nan sedang naik daun ini membikin konten terasa lebih luas dibandingkan dengan layar laptop biasa. Ditambah lagi refresh rate nan tinggi membikin animasi pada game terlihat sangat mulus.

Saya betul-betul terkesan dengan kualitas tampilan laptop ini, sungguh sangat bagus. Tidak ada komplain sedikit pun mengenai layarnya. Bagi para gamer, percuma jika performa laptop sigap tapi layarnya kurang memadai lantaran itu bisa mengurangi pengalaman menikmati skematis game sepenuhnya.

Performa

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Dipersenjatai NVIDIA GeForce RTX 4090 16GB GDDR6, Intel Core i9 Processor 14900HX, RAM 32GB DDR5-5600 dual channel, dan SSD PCIe 4.0 NVMe M.2 berkapasitas 2TB, tidak perlu diragukan lagi Strix SCAR 18 adalah laptop gaming monster. Kalau Anda bermimpi mau mempunyai laptop nan bisa melibas game terkini nan menuntut performa tinggi, ya ini dia.

Hasil Benchmark

  • PCMark 10: 8.763
  • Cinebench R23: 2.108 (single core), 26.742 (multi core)
  • 3DMark Time Spy: 20.971 (skor grafis: 17.738, skor CPU: 21.669)

Game Cyberpunk 2077 pada setelan skematis tertinggi ialah RT Overdrive dengan resolusi layar 2K, DLSS Quality, dan frame generation aktif dapat dimainkan dengan lancar oleh laptop ini. Rata-rata FPS nan saya dapatkan mencapai di atas 100 tepatnya sekitar 107.

Meskipun Cyberpunk 2077 adalah game keluaran 3 tahun lalu, game ini sudah mendukung beragam teknologi skematis terbaru. Menelusuri Night City di Cyberpunk 2077 menjadi pengalaman nan sangat mengasyikkan di laptop ini berkah performanya nan kencang dan layar nan memuaskan mata.

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Game terkenal lain nan saya coba adalah Diablo IV. Pada setelan skematis tertinggi, RT Ultra dengan DLSS Quality dan Frame Generation aktif, laptop ini kembali dapat melibas gamenya dengan mudah. Rata-rata FPS nan saya dapatkan berada di kisaran 135 sedangkan jika Frame Generation dinonaktifkan rata-rata FPS turun ke sekitar 83.

Saya beberapa kali menemukan stutter ketika memainkan Diablo IV namun masalah ini sepertinya lebih ke game itu sendiri dan ditambah lagi Diablo IV ini sebetulnya game online.

Yang menarik, ketika saya memainkan game ini di mode laptop Turbo selama lebih dari 1 jam, Strix SCAR 18 tetap terasa sejuk baik itu di bagian keyboard, dasar telapak tangan, maupun touchpad. Bagian nan agak panas hanya terasa di area atas keyboard dekat tombol makro, itupun suhunya tercatat hanya sekitar 47°.

Game lain nan saya tes adalah Fallout 4 nan belakangan ini kembali terkenal sejak kemunculan serial TV-nya nan sukses. Menikmati pemandangan era pasca perang nuklir di laptop ini terasa sangat wow. Saya apalagi kudu membatasi frame rate gamenya lantaran engine game ini belum dioptimalkan untuk frame rate nan terlalu tinggi.

Speaker stereo pada Strix SCAR 18 sudah bisa menghasilkan kualitas audio nan cukup baik untuk menemani bermain game. Namun saya merasa kualitasnya tetap di bawah adiknya Zephyrus G18 2024 nan notabene harganya lebih terjangkau.

Fitur

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Strix SCAR 18 sudah menggunakan Window 11 Home sebagai sistem operasinya. Ini ditambah dengan lisensi cuma-cuma Microsoft Office Home and Student 2021 serta Xbox PC Game Pass selama 3 bulan. Berkat itu laptop ini bisa langsung digunakan baik untuk bermain game maupun bekerja.

Laptop ini juga menyediakan aplikasi Armoury Crate nan memungkinkan kita untuk untuk mengontrol beragam kegunaan laptop dengan sigap serta memandang status laptop secara keseluruhan.

Beberapa kegunaan nan saya rasa bakal sering digunakan di Armoury Crate salah satunya adalah mengubah mode performa laptop dengan pilihan Silent nan paling sunyi namun performa terendah, Performance, dan Turbo nan menyajikan performa tertinggi. Jika diinginkan setelan performa laptop pun bisa diatur secara manual untuk pengaturan nan lebih presisi.

Menariknya dengan Armoury Crate kita juga bisa menyetel mode performa tersendiri ketika menjalankan aplikasi alias game tertentu. Misal normalnya laptop berada di mode Performance namun ketika digunakan bermain game Cyberpunk 2077 otomatis menjadi Turbo agar game jadi lebih lancar.

Strix Scar 18 mendukung MUX Switch dengan NVIDIA Advanced Optimus di mana pemrosesan grafisnya bisa secara otomatis berubah apakah itu menggunakan GPU NVIDIA untuk performa nan lebih handal alias menggunakan GPU bawaan prosesor Intel agar lebih irit daya.

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Untuk merekam wajah, terdapat webcam beresolusi 720p nan menurut saya agak rendah untuk laptop sekelas ini. Meskipun cukup untuk video call, namun untuk streaming sembari bermain game mungkin kurang optimal.

Dalam perihal perekaman suara, laptop ini bisa merekam bunyi dengan baik dan dilengkapi dengan fitur noise canceling untuk mengurangi bunyi latar nan tidak diinginkan.

Baterai

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

Di sektor baterai, Strix SCAR 18 ketahanan dayanya bisa dibilang kurang memuaskan. Bahkan untuk penggunaan di luar gaming pada resolusi layar 1920 x 1200 piksel, kecerahan 75%, refresh rate 60Hz, dan menggunakan GPU bawaan Intel, laptop ini hanya tahan selama 1 jam 34 menit hingga baterai 10%.

Jika digunakan untuk bermain game tentu dayanya jadi lebih sigap lenyap lagi. Ketika saya tes baterainya menggunakan PCMark pun hasil skornya tidak memuaskan di mana hanya 2 jam 55 menit pada setelan layar seperti sebelumnya namun kecerahan 50%.

Yang positif adalah pengisian daya baterainya agak sigap di mana hanya perlu waktu 1 jam 9 menit dari baterai dari level 10% ke 94%. Setelah itu pengisian daya baterai semakin melambat nan sepertinya untuk menjaga kesehatan baterai.

Kesimpulan

ASUS ROG Strix SCAR 18 (2024) G834

ASUS ROG Strix Scar 18 (2024) G834 bisa saya bilang adalah laptop ultimate untuk para gamer. Kamu bisa memasukkan game apapun ke laptop ini dan bakal dapat dimainkan dengan lancar, ya selain kalo optimasi gamenya jelek banget *uhuk tanpa menunjuk game tertentu*.

Jika mau menggunakan laptop ini untuk bekerja pun sudah sangat mumpuni sekali baik itu untuk video editing ataupun 3D modelling. Namun perlu diingat bahwa tidak ada slot pembaca SD Card di laptop ini dan webcamnya hanya beresolusi 720p.

Dengan nilai sekitar 76 juta, memang laptop ini terlihat sangat mahal. Tapi ya perlu dicatat juga, beli komponen GPU dan CPU-nya saja sudah bisa mencapai 40 jutaan sendiri. Laptop ini tentunya ditargetkan untuk mereka nan punya budget tinggi dan menginginkan perangkat gaming dengan spesifikasi kelas atas.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Kincaimedia nan sudah belasan tahun berilmu di bumi teknologi khususnya handphone. Awalnya dia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan sekarang terjun ke bumi media.

Selengkapnya
Sumber Review Gadget Terlengkap
Review Gadget Terlengkap