Ini 5 Hp Dengan Mediatek Helio G99 Yang Punya Kinerja Oke

Kincaimedia – Meskipun dirilis sejak tahun 2022, namun nyatanya banyak perusahaan teknologi nan menggunakan chipset MediaTek Helio G99 untuk menjadi otak bagi ponsel buatannya hingga saat ini.

Selain tetap mempunyai performa nan berkekuatan untuk menjalankan game maupun aplikasi, chipset MediaTek Helio G99 mempunyai nilai nan murah sehingga bisa menekan nilai ponsel agar menjadi terjangkau.

Apalagi skor AnTuTu nan dihadirkan pada ponsel dengan Helio G99 bisa bersaing di segmen kelas menengah. Kamu pun bisa memandang beberapa di antaranya nan telah tim Kincaimedia rangkum.

1. TECNO Camon 20 Pro

Seiring berjalannya waktu, TECNO Camon 20 Pro telah mengalami penurunan nilai di Indonesia menjadi Rp2.750.000 (Tokopedia). Dapur pacu dari ponsel ini dipercayakan pada chipset MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz nan bisa menjalankan aplikasi dengan lancar.

RAM 8 GB pada ponsel ini dipercaya untuk menangani aktivitas multitasking dengan lancar. Sedangkan penyimpanan internal 256 GB bisa menampung banyak aplikasi, game, dan file sekaligus.

Menariknya, ponsel ini memiliki skor AnTuTu nan mencapai 408.810 poin. Dengan skor sebesar itu, tentunya TECNO Camon 20 Pro bisa bersaing dengan produk kelas menengah lainnya di Tanah Air.

2. POCO M6 Pro

Dijual dengan nilai Rp2.770.000 (Tokopedia), POCO M6 Pro sudah menggunakan chipset MediaTek Helio G99-Ultra (6nm) Octa-Core 2,2 GHz nan mengalami peningkatan performa dibandingkan dengan Helio G99 jenis standar.

Hal ini terlihat dari hasil pengetesan AnTuTu dimana POCO M6 Pro sukses mendapatkan skor 434.384 poin. Sementara support RAM 8 GB + 8 GB membikin ponsel ini dapat menjalankan aktivitas multitasking dengan lancar.

Dengan penyimpanan internal 256 GB, ponsel ini dapat menampung banyak aplikasi sekaligus. Sementara baterai 5.000mAh pada ponsel ini dapat memperkuat lama. Untuk pengisian daya cepatnya dipercayakan pada fitur 67W Turbo Charge.

3. TECNO Spark 20 Pro+

Mengandalkan chipset MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz, TECNO Spark 20 Pro+ bisa mempunyai keahlian nan berkekuatan untuk menjalankan aplikasi dan game dengan lancar.

Sementara untuk pengetesan AnTuTu, ponsel ini sukses mendapatkan skor nan mencapai 429.005 poin. RAM 8 GB + 8 GB membikin TECNO Spark 20 Pro+ bisa menangani aktivitas multitasking dengan mulus.

Adapun penyimpanan internalnya terasa lega lantaran mempunyai kapabilitas 256 GB. Dibanderol dengan nilai Rp2.550.000 (Tokopedia), perangkat ini sudah menggunakan baterai 5.000 mAh dan 33W Fast Charging.

4. vivo V27e

Ponsel kelas menengah vivo ini mengandalkan chipset MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz nan sudah didukung fitur MediaTek HyperEngine 2.0 Lite Gaming Technologies sehingga bisa meningkatkan performa dari vivo V27e ketika game sedang berjalan.

Berdasarkan pengujian AnTuTu sebelumnya, vivo V27e sukses mendapatkan skor 363.440 poin. Hal ini memperlihatkan bahwa vivo V27e bisa bersaing dengan perangkat kelas menengah lainnya.

Hadir dengan dua varian, vivo V27e dijual dengan nilai Rp4.099.000 untuk jenis RAM 8 GB + penyimpanan internal 256 GB dan Rp4.599.000 untuk RAM 12 GB + penyimpanan internal 256 GB (Tokopedia).

5. OPPO Reno8 T

Dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz dan RAM 8 GB membikin OPPO Reno8 T bisa menjalankan aplikasi maupun game secara multitasking dengan lancar.

Apalagi terdapat fitur RAM Expansion hingga 8 GB nan dapat mendongkrak performa multitasking lebih baik. Sementara penyimpanan internalnya lega mencapai 256 GB. Berdasarkan pengetesan AnTuTu dari tulisan sebelumnya, OPPO Reno8 T mempunyai skor nan mencapai 358.031 poin.

Dijual dengan nilai Rp3.000.000 (Tokopedia), ponsel nan satu ini sudah mempunyai baterai 5.000mAh dan fitur 33W SUPERVOOC. Tak ketinggalan Reno8 T telah support tiga kamera belakang nan terdiri dari kamera utama 100 MP, mikrolens 2 MP, dan depth 2 MP.

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Kincaimedia nan biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal beragam kelebihan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.