Tentara Israel Manfaatkan Foto Google Untuk Deteksi Warga Palestina

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

Telset.id, Jakarta – Saat ini terungkap bahwa intelijen dari tentara Israel telah memanfaatkan foto dari Google Photos untuk identifikasi penduduk sipil palestina nan berasosiasi dengan hamas, menurut laporan The New York Times.

Untuk mengidentifikasi perihal ini, tentara Israel menggunakan program pengenalan wajah dengan mengintegrasikan Google Photos. Namun, perusahaan tidak bekerja-sama secara langsung dengan pihak Israel.

Pada awalnya program ini hanya digunakan sebagai upaya untuk mencari sandera Israel nan ada di Gaza, Palestina. Tetapi seperti nan biasa terjadi ketika ada teknologi baru di masa perang, maka teknologi ini diperluas fungsinya untuk mengetahui penduduk di Gaza nan terhubung dengan Hamas alias golongan militan lainnya.

BACA JUGA:

  • Perang Israel-Palestina, Meta Ubah Fitur Komentar di Facebook
  • TikTok Hapus Jutaan Akun Palsu Sejak Perang Israel-Hamas

Walaupun teknologi ini mempunyai kelemahan, namun tentara Israel dilaporkan tidak mempedulikan kelemahan ini, malah konsentrasi menahan penduduk sipil nan ditandai oleh sistem tersebut.

Menurut petugas intelijen nan berbincang kepada New York Times, program tersebut menggunakan teknologi dari perusahaan swasta Israel, berjulukan Corsight. Perusahaan ini berkantor pusat di Tel Aviv, dan mereka menjanjikan sistem pengawasannya dapat secara jeli mengenali orang-orang nan wajahnya kurang dari setengahnya terbuka. I

“Program ini semestinya bisa efektif mengidentifikasi apalagi dalam perspektif ekstrim dari drone, meskipun dalam kondisi gelap alias kualitas gambar nan buruk,” ungkap petugas intelijen.

Di sisi lain, seorang petugas di Unit 8200 Israel mengetahui bahwa, pada kenyataannya, unit tersebut sering kali menemui masalah gambar dengan wajah nan buram, tidak jelas, alias terluka. Pada akhirnya, petugas tersebut mengakui bahwa penduduk Palestina nan diidentifikasi ini mempunyai kekeliruan terhadap hubungan dengan Hamas.

Sementara itu, tiga perwira Israel mengatakan kepada New York Times bahwa pihaknyanya menggunakan Google Foto untuk melengkapi teknologi Corsight.

Para pejabat intelijen diduga mengunggah info nan berisi orang-orang nan diketahui mempunyai kepentingan ke jasa Google, sehingga memungkinkan mereka menggunakan fitur pencarian foto di aplikasi tersebut untuk menandai mereka nan masuk dalam daftar pengawasan.

Lebih lanjut, ahli bicara Google menegaskan bahwa aplikasi Google Photos hanya mendeteksi wajah dari gambar nan sudah masuk ke dalam galeri pengguna, lapor Engadget.

“Google Photo Foto merupakan aplikasi cuma-cuma nan tersedia secara luas untuk umum nan membantu Anda mengatur foto dengan mengelompokkan wajah nan mirip, sehingga Anda dapat memberi label pada orang nan dikenal agar mudah menemukan foto lama. Itu tidak memberikan identitas orang tak dikenal di foto,” tulis Google kepada Engadget.

Salah satu laki-laki nan ditahan secara keliru melalui program pengawasan ini adalah penyair Mosab Abu Toha, nan mengatakan kepada New York Times bahwa dia ditarik ke pos pemeriksaan militer di Gaza utara ketika keluarganya mencoba melarikan diri ke Mesir.

Dia kemudian diduga diborgol dan ditutup matanya, lampau dipukuli dan diinterogasi selama dua hari sebelum akhirnya dikembalikan. Bahkan sebelum dia dikembalikan, tentara nan mengiterogasinya mengatakan ada sebuah kesalahan.

  • Cara TikTok Atasi Konten Sesat Soal Konflik Israel-Palestina
  • Qualcomm Caplok Pembuat Chip Mobil Asal Israel Autotalks

Mosab juga menegaskan bahwa dia tidak mempunyai hubungan dengan Hamas dan tidak mengetahui adanya program pengenalan wajah oleh tentara Israel di Gaza. nan perlu dicatat adalah selama ditahan di mengatakan mendengar seorang tentara mengatakan telah memakai teknologi baru. [FY/IF]

Selengkapnya
Sumber Berita Teknologi
Berita Teknologi